Tahun baru akan tiba dalam hitungan jam. 2012 akan segera berakhir. Banyak orang
mengucapkan wish-wish-nya di jejaring
sosial seperti di twitter, facebook dan lain-lain. Banyak sekali yang mereka
harapkan untuk tahun depan-2013. Ber-wishing
sepuasnya. Namun, sampai saat ini tak ada yang ku harapkan. Tak ada sesuatu
yang ku rencanakan. Tak ada sesuatu untuk ku targetkan. Entahlah, ini bagaikan
seseorang yang tak punya semangat hidup. Aku hanya melewati hari demi hari
seperti biasa. Bertemu dengan orang yang itu-itu saja. Kadang menyenangkan,
kadang dapat menghancurkan mood, kadang
membuatku down, kadang menyedihkan
hingga membuatku menangis dan yang sering terjadi ya, flat. Hal-hal biasa saja. Tak ada yang spesial terjadi.
Tapi yang pasti banyak sekali hal yang telah terjadi di
tahun 2012. Bertemu dengan orang baru dan pada akhirnya akan dipisahkan. Suatu
hal yang awalnya indah tapi berujung dengan pahit. Suatu hal yang buruk, pahit,
berakhir dengan manis. Hinaan, caci maki, diremehkan, tak dihargai, tak
dianggap, dikecewakan, tak dapat ku hitung berapa kali aku mendapatkan itu.
Lelah memang, letih, sedih, terluka. Tapi apa daya? Itulah hidup.
Setiap kali menjelang tahun baru bagiku semuanya biasa saja.
Tak seperti kebanyakan orang yang merayakannya dengan berkumpul bersama
keluarga besar. Melepas canda tawa kebahagiaan. Saling berbagi cerita dan
pengalaman. Mengadakan BBQ party. Memecah
keheningan malam dengan letusan petasan dan riuhnya kembang api. Dan masih banyak
lagi. Tetapi tidak. Tidak dengan aku.
Dan malam tahun baru aku tidak pergi kemanapun. Hanya dikamar.
Berbaring dikasur. Ditemani lagu-lagu yang ada di playlist. Dengan cemilan kecil dan koleksi novel kesukaan. Juga ramenya
acara di televisi untuk menyambut tahun baru 2013. That’s not bad, guys. Asal jangan seperti orang yang sangat
menderita saja. Menangis sejadi-jadinya. Meratapi nasib. Uh, teralu dramatis.
Menjijijkkan.
Untuk blog.. terimakasih telah menjadi curahan hatiku kurang
dari satu tahun ini. Di sini aku dapat menceritakan semuanya, walau tidak benar-benar
‘segalanya’.
Terimakasih untuk orang-orang yang telah memberiku banyak
kenangan. Terimakasih juga atas luka yang ku dapat dari mereka, setidaknya
tidak sepenuhnya perih yang ku rasa but
there’s so many things that I can learn.