Halaman

Kamis, 31 Mei 2012

jadi anak yang selalu dibandingkan.


jadi anak yang selalu dibanding-bandingkan itu ga enak lho.
gue punya kakak cewek yang sumpah tiap hari makan hati aja. dia itu anak kesayangan mama. dia pinter, selalu masuk sekolah favorite, selalu jadi juara, ga pernah bikin mama papa kecewa, bikin dia bangga dengan prestasinya, iya gue tau itu.
dan gue... gue nyadar diri kok gue anak yang ga bisa dibanggakan. gue bodoh, gue ga pernah dapet prestasi, paling bagus juga ranking 10 besar-udah itu aja. gue tau sikap gue emang masih childish, cengeng juga. gue pernah masuk BK gara-gara masalah sepele, untung aja guru BK ga manggil ortu gue. emang gue ini anak ga guna. bisanya bikin kecewa. ga ada yang bisa diharapkan dari anak kayak gue.
tapi gini-gini gue manusia kali-punya hati punya perasaan. sakit hati banget pas mama bilang gue kayak anak idiot. ma, pake perasaan dikit kek kalau mau ngomong. anak mana yang ga sakit hati, guys dibilang gitu? mama juga bilang kalo gue itu anak yang bisanya nyusahin doang. itu semua bikin gue depresi-sometimes. dan sampai kapanpun-seumur hidup gue, gue ga akan lupa kata-kata mama yang sampai sekarang ini bikin sakit hati aja ingetnya.
dan ya..saat itu air mata turun deras membasahi pipi ini.
gue ya gue. dia ya dia. ya mungkin itu rejekinya dia dikasih kelebihan yang lebih lebih lebih. sedangkan gue? udalah ga usah diomongin.
dan lo kak, jangan mentang-mentang gitu ya jadi lo bisa seenaknya nge-judge gue. gue tau kok lo lebihlebihlebih tapi ya ga usah gitu juga kali. gue benci lo, benci
gue cuma punya rasa sayang yang begitu besar ke papa. dari kecil gue paling deket sama papa. dia yang selalu manjain gue, bisa bikin gue seneng disaat gue sedih disaat gue nangis. gue cerita masalah ya ke papa, dan beliau lah yang ngasih saran dan selalu support gue. kenapa sih, mama ga bisa bersikap seperti itu ke gue? rasanya gue pengen jadi anak satu-satunya...........
pernah gue mikir, kenapa gue harus dilahirin? gue sebel, gue capek di rumah mesti makan hati terus. gue capek mendem semuanya. gue capek nangis diem-diem di kamar dan ga ada seorang pun yang tau. gue capek dibanding-bandingin. gue capek diomelin. gue capek denger kata-kata yang ga seharusnya gue denger.

Keanehan


Tatapan itu
Melumpuhkan ketangguhan jiwaku
Tak mampu tuk berpaling
Walau sendiri dalam hening
Saat kau jauh
Hati ini terasa rapuh
Saat kau dekat
Cinta ini terasa pekat
Suaramu
Laksana ombak yang menabrak
Dinding hati ini
Kehadiranmu
Memaksa waktu melambat
Dan enggan bergeliat
Mengapa
Baru kali ini
Ku sadari
Engkau tambatan hati

Kamis, 10 Mei 2012

serba salah atau asal judge?

Hai. Jadi orang serba salah itu ngga enak loh. Jelas. Jadi orang yang selalu disalahkan. Dan gaada yang anggep tindakan kita itu bener. Serasa ngga guna aja hidup, kalau semua tindakan-sikap kita serba salah dimata orang lain. Bersikap ini-salah. Berpikiran seperti ini-salah. Ambil keputusan ini-juga salah. Lantas, mau orang-orang itu kayak gimana? Apa mereka juga ngga pernah merasa kalau perbuatan mereka-terkadang juga salah? Hei, manusia ngga lepas dari kesalahan kali, manusia tempat salah dan dosa coy. Tapi kenapa kalian tetep nge-judge? Apasih gunanya nge-judge negative gitu? Emang situ berasa oke? Berasa keren? Kaca tuh banyak. Okelah itu juga terserah kalian kalau mau nge-judge gitu. Tapi apa iya terus-terusan? Oke. Ini bakal nyambung ke topik ‘judge’.

Hei semua orang punya ciri khas masing-masing. Kalau dia cupu-ngga gaul, kalian mau apa? Mau bilang “ih cupu banget sih, berubah dikit napa. dandanan ngga ada bagus-bagusnya” iya gitu? Kalau dia kutu buku, kalian mau apa? Mau bilang dia sok pinter banget sih ulangan ngga mau bagi contekan? Atau mau bilang kalau dia ngga mau ngasih contekan, ngancam dia? Lah kalian sendiri ngapain aja sih.. ngga belajar? Terus, kalau dia orang yang aneh, kalian mau apa? Mau bilang “aduh aneh banget deh itu orang, liat aja tuh penampilannya, tubuhnya, pakaiannya, ngga banget. ngga bisa bergaul juga” payah. Ya harusnya kalian bantu dia untuk setidaknya merubah physical look-nya biar enak dilihat, dan ajak dia bergaul yang benar itu seperti apa bukannya malah nge-judge doang. Dan kalau dia orang yang menyebalkan, kalian mau apa? Mau pandang bulu untuk hal berkelompok? Mau bersikap tak adil ke dia? Hei senyebelin-nya manusia, dia pasti ada sisi baiknya kan. Puas gitu nge-judge? Merasa paling bener? Ini hidupku, aku yang jalanin, kalian kritik ya aku terima, tapi masa bisanya nge-kritik doang? Saran bisa kali, yang positif. Aku juga-pasti pernah nge-judge orang lain, tapi ngga separah kalian. Sampai-sampai mengungkit hal yang-emang harus ya mengungkitnya? Penting? Untuk apa?

Huh emang capek jadi orang yang selalu disalahkan. Apapun yang kita lakukan selalu salah dimata mereka. Kalau diam aja ntar dikatain “diem mulu, ngelakuin apa kek”. Lah sekarang? Doing something pun, it’s wrong, thats right?



Jumat, 04 Mei 2012

Antara Cinta dan Sayang


Dihadapan orang yang kau cintai,
musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah
Dihadapai orang yang kau sukai,
musim dingin tetap saja musim dingin, hanya suasana terasa lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai,
jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat
Dihadapan orang yang kau sukai,
kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai,
matamu berkaca-kaca
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai,
engkau hanya tersenyum saja

Jika orang yang kau cintai menangis,
engkaupun akan ikut menangis disisinya
Jika orang yang kau sukai menangis,
engkaupun hanya ingin menghibur saja

Dihadapan orang yang kau cintai,
kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
Dihadapan orang yang kau sukai,
kata-kata yang keluar hanya dari pikiran saja


Perasaan Cinta
Perasaan cinta dimulai dari mata,
sedangkan rasa suka dimulai dari telinga
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang cukup dengan menutup telinga
Tapi apabila KAU MENCOBA MENUTUP MATAMU DARI ORANG YANG KAU CINTAI, CINTA ITU BERUBAH MENJADI TETESAN AIR MATA dan terus tinggal dihatimu dalam jangka waktu yang cukup lama
Perasaan Sayang
tapi selain rasa suka dan rasa cinta....
ada perasaan yang lebih mendalam yaitu rasa sayang...
rasa yang tidak mudah hilang secepat rasa cinta
rasa yang tidak mudah berubah
perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kau sayangi
rela menderita demi kebahagiaan orang yang kau sayangi
Cinta ingin memiliki, tetapi sayang... hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia... walaupun harus kehilangan”

hidup dengan paksaan Ayah.

Sedih. Sangat sedih.  Aku iri. Aku ingin seperti mereka. Sebagian dari mereka hidup tanpa paksaan. Hidup dengan bebas memilih. Aku punya cita-cita yang ingin aku capai.
Benci. Sangat benci. Benci dengan ayah. Ayah yang selalu memaksaku. Memaksa dalam banyak hal. Menuruti kemauan dan pilihannya yang tidak aku minati. Dia tidak pernah memikirkan perasaan ku. Aku ingin jadi penyanyi. Tapi apa? Ayah selalu memaksaku menjadi seorang presenter. Aku ingin bisa bernyanyi dengan baik. Aku ingin bisa bermain alat musik, terutama gitar dan piano. Dan setiap kali aku meminta, memohon, untuk di-les kan alat musik, les vokal, ayah selalu mengacuhkanku, dia tak mau mendengarkanku. Katanya, itu belum menjamin masa depanku, itu tidak penting. Huh, menyebalkan. Dia juga memaksaku bersekolah di sekolah yang sama sekali aku nggak suka, aku sendiri kan juga punya pilihan sekolah yang aku suka. Dan memaksaku mengikuti ekstrakulikuler yang aku sangat amat tidak kuminati. And sometimes, dia juga melarangku untuk.... yah..yang sebenarnya itu adalah hal wajar yang dilakukan anak remaja.

Oh ayah, mengapa anda tak mau mendengarku? Mengapa anda selalu memaksaku? Mengapa anda tak membiarkan aku hidup dengan pilihanku sendiri? Mengapa anda tak mau memikirkan perasaanku dan keinginanku sedikit saja? Mengapa anda tidak membiarkan ku menggapai itu semua? Oh how it so hurt.

Itu tanda Ayah sayang? Untuk kebaikan masa depan? Oh are you sure, Dad? Itu malah mebuatku tak punya jalan hidup, tak punya tujuan, tak punya pilihan. Karna anda selalu memaksa, menekan, tapi tak memikirkan perasaanku. Apa itu akan berdampak baik bagiku? I’m so stressed, Dad!!!!!!

Sering kali aku menangis. Memendam. Berusaha bertahan sekuat mungkin menjalaninya, menjalani semua pilihanmu.

Oh Ayah, kenapa? Kenapa? Apa kau tak bisa merasakan apa yang ku rasakan, Ayah? Apa kau tak bisa mendengar jeritan tangisku? Jerit ketekananku akan paksaanmu? Lalu, apa yang ada dipikiranmu? Apa yang ada dihatimu? Apa yang sedang kau rasakan? Mengapa ayah tidak membiarkan aku untuk membuktikan bahwa aku bisa bernyanyi dan bermain alat musik dengan baik? Mengapa ayah tidak membiarkan aku untuk membahagiakan ayah dengan apa yang aku minati? Apa alasan ayah? Apa?!

Now, only music,  can make me calm. I love all genres music, especially pop, pop-rock. I like searching for the lyrics of the song and memorize it, interpret the meaning of the lyrics. And when I study, sometimes I listening music, so fun guys! And many more can't describe how much I love music!
Okay. I don’t know what should I do now. I just stay quiet. Don’t wanna tallk anymore, again. Kenapa? Sia-sia. Ya. Itu tak akan merubah kenyataan. Anda tetap acuh tak acuh. Dan sekarang aku hanya bisa menulis di sini.

Oh..GOD..I hope You give me the best.

miss my childhood.

Miss my childhood. Aku rindu masa kecilku.

Masa dimana aku belum tau tentang masalah dewasa, masalah orang tua, masa dimana aku belum mengenal cinta. Masa dimana penuh kebahagiaan, canda tawa bersama, real smile.

Masa remaja-masa dimana seorang anak kecil-aku sendiri-yang ingin sekali merasakan masa remaja, dimana banyak orang bilang masa yang indah, masa penuh ingin rasa hal itu, masa yang penuh kasih.

Tapi semua itu salah.....masa remaja ku habisin dengan tangisan-menangisi banyak hal.

Aku rindu saat-saat balita aku diperhatikan-benar-benar penuh perhatian dan kasih sayang orang tua. Saat-saat aku selalu dimanjakan, dibela, diberi kebebasan. Masa dimana kesalahan apapun yang ku perbuat tak pernah salah dimata orang......dewasa.

Dan masa-dimana aku ngga merasakan patah hati. Menangis karna cinta-menangis seorang laki-laki.

Aku rindu hewan itu. Kucing tetangga yang sampai kapanpun ku rindukan keberadaannya. Walaupun dia hanya seekor kucing, tapi aku sangat merindukannya. Satu-satunya makhluk hidup yang bisa ku ajak bicara disaat semua orang pergi. Owl...kapan aku bisa melihatmu lagi? Mengelus bulu halusmu lagi sembari ku bercerita ditengah kesenangan-kesedihan yang ku rasakan.. sekarang sosokmu tlah pergi. Jauh. Pindah rumah dimana rumah yang baru tidak bisa menggantikan rumah lama. Terlalu banyak kenangan disana. Terlalu banyak hal baru yang ku temui, orang-orang yang ku ajak bermain disaat aku bosan dan sendiri. Juga orang yang ku sukai. Sekilas...sebentar saja ku bertemu dengannya.

Aku lelah. Aku letih. Aku capek. Terlalu banyak kesedihan yang ku rasa-ditengah masa remajaku kini.

Siapa yang tau saat aku menangis diam-diam dikamar-memojokan diri-play sad-broken song-siapa yang tau akan itu? Orang tua? Mereka sama sekali ngga peka. Allah? Satu-satunya Tuhan yang aku sembah? Aku rasa..........ya. aku tau. Aku ini anak yang nakal, anak penuh dosa, Allah sendiri-gatau Dia akan membalasan tangisan ini dengan senyuman-tawa atau tidak.

Aku ingin sekali..ingin sekaliiiii bisa melupakan kesedihan yang tiada ujung dengan menggoreskan pisau atau benda tajam apapun ditangan, mabuk-mabukan, apapun, akan ku lakukan untuk ya-setidaknya-melupakan semua pahit dan sedih yang kurasa. Tapi sayang.....aku ngga punya keberanian untuk itu. Menggores benda tajam? Aku takut akan luka-akan darah. Mabuk? Itu perbuatan tidak terpuji. Lantas, apa yang bisa ku lakukan untuk melupakan semua ini? Hilang ingatan? Ingin sekali. Tapi gimana caranya?

Andai kakak laki-lakiku ngga pergi duluan, aku pasti akan crita banyak ke dia, aku pasti minta pelukan rasa kasih sayang. Andai aku bisa melihat wajahnya, disana dia pasti bahagia-disurga.

2 jam aku menangis.... aku bisa menangis lebih lama dari ini-jika aku mengingat-ya..flashback. mengingat masa dimana papa selalu memanjakanku,mengertiku. Masa dimana ibu, tak selalu menghujaniku dengan kata-kata yang menyakitkan. Mengingat masa dimana, aku masih rajin belajar menuntut ilmu setinggi mungkin. Dan...mengingat masa dimana aku merasakan perhatian yang lebih dari seseorang yang aku sukai, bahkan mungkin aku sayang. Tapi sakit juga mengingatnya. Karna hubungan ku sudah tak sebaik-seindah dulu.

Kalau suatu hari nanti ada orang yang membaca diary ku ini, apakah dia akan ikut menangis sama disaat aku mengetiknya? Entahlah..aku juga tak yakin ada orang yang ingin tau tentang kehidupanku.

Aku hobi menulisnya di buku diary-mengetiknya di microsoft word disaat aku sedih. Disaat tetesan air mata tak dapat dibendung lagi. Aku ingin...menulisnya-membuatnya menjadi novel. Dimana semua itu ku curahkan... atau.. seseorang-seorang penulis yang membaca coretanku ini-dibuatnya menjadi sebuah novel.


Kenapa rasanya hari ini begitu menyedihkan..........................................................

Oh tetesan air mata...berhentilah jatuh membasahi pipi ini.

Kenapa? Kenapa disaat aku tertawa, disaat aku tersenyum lebar tanpa ada yang disembunyikan, kenapa disaat aku merasakan kebahagian, hal itu tak dapat berlangsung lama? Dan kenapa, disaat airmata jatuh, disaat kesedihan datang, kenapa itu berlangsung lama?

Tapi kenapa? Kenapa hanya dengan menangis hati terasa lega?

Aku ingin tertidur..dibalik selimut hangat..dan tak bangun lagi-melanjutkan mimpi yang-mungkin tidak akan terwujud.


Hari ini.....aku lelah sekali.... terlalu banyak sungai mengalir dengan derasnya melalui wajah ini. Setelah ini..akankah senyum datang menjemputku?

-sekian-

Rani Kurnia

15 tahun

Anak yang penuh kesedihan dalam hidupnya


Satu lagi..aku menunggu..ntah kapan-kan tiba waktunya, aku ingin merasakan betapa indah dicintai, hal yang tak pernah dapatkan sampai saat ini....