Halaman

Jumat, 04 Mei 2012

miss my childhood.

Miss my childhood. Aku rindu masa kecilku.

Masa dimana aku belum tau tentang masalah dewasa, masalah orang tua, masa dimana aku belum mengenal cinta. Masa dimana penuh kebahagiaan, canda tawa bersama, real smile.

Masa remaja-masa dimana seorang anak kecil-aku sendiri-yang ingin sekali merasakan masa remaja, dimana banyak orang bilang masa yang indah, masa penuh ingin rasa hal itu, masa yang penuh kasih.

Tapi semua itu salah.....masa remaja ku habisin dengan tangisan-menangisi banyak hal.

Aku rindu saat-saat balita aku diperhatikan-benar-benar penuh perhatian dan kasih sayang orang tua. Saat-saat aku selalu dimanjakan, dibela, diberi kebebasan. Masa dimana kesalahan apapun yang ku perbuat tak pernah salah dimata orang......dewasa.

Dan masa-dimana aku ngga merasakan patah hati. Menangis karna cinta-menangis seorang laki-laki.

Aku rindu hewan itu. Kucing tetangga yang sampai kapanpun ku rindukan keberadaannya. Walaupun dia hanya seekor kucing, tapi aku sangat merindukannya. Satu-satunya makhluk hidup yang bisa ku ajak bicara disaat semua orang pergi. Owl...kapan aku bisa melihatmu lagi? Mengelus bulu halusmu lagi sembari ku bercerita ditengah kesenangan-kesedihan yang ku rasakan.. sekarang sosokmu tlah pergi. Jauh. Pindah rumah dimana rumah yang baru tidak bisa menggantikan rumah lama. Terlalu banyak kenangan disana. Terlalu banyak hal baru yang ku temui, orang-orang yang ku ajak bermain disaat aku bosan dan sendiri. Juga orang yang ku sukai. Sekilas...sebentar saja ku bertemu dengannya.

Aku lelah. Aku letih. Aku capek. Terlalu banyak kesedihan yang ku rasa-ditengah masa remajaku kini.

Siapa yang tau saat aku menangis diam-diam dikamar-memojokan diri-play sad-broken song-siapa yang tau akan itu? Orang tua? Mereka sama sekali ngga peka. Allah? Satu-satunya Tuhan yang aku sembah? Aku rasa..........ya. aku tau. Aku ini anak yang nakal, anak penuh dosa, Allah sendiri-gatau Dia akan membalasan tangisan ini dengan senyuman-tawa atau tidak.

Aku ingin sekali..ingin sekaliiiii bisa melupakan kesedihan yang tiada ujung dengan menggoreskan pisau atau benda tajam apapun ditangan, mabuk-mabukan, apapun, akan ku lakukan untuk ya-setidaknya-melupakan semua pahit dan sedih yang kurasa. Tapi sayang.....aku ngga punya keberanian untuk itu. Menggores benda tajam? Aku takut akan luka-akan darah. Mabuk? Itu perbuatan tidak terpuji. Lantas, apa yang bisa ku lakukan untuk melupakan semua ini? Hilang ingatan? Ingin sekali. Tapi gimana caranya?

Andai kakak laki-lakiku ngga pergi duluan, aku pasti akan crita banyak ke dia, aku pasti minta pelukan rasa kasih sayang. Andai aku bisa melihat wajahnya, disana dia pasti bahagia-disurga.

2 jam aku menangis.... aku bisa menangis lebih lama dari ini-jika aku mengingat-ya..flashback. mengingat masa dimana papa selalu memanjakanku,mengertiku. Masa dimana ibu, tak selalu menghujaniku dengan kata-kata yang menyakitkan. Mengingat masa dimana, aku masih rajin belajar menuntut ilmu setinggi mungkin. Dan...mengingat masa dimana aku merasakan perhatian yang lebih dari seseorang yang aku sukai, bahkan mungkin aku sayang. Tapi sakit juga mengingatnya. Karna hubungan ku sudah tak sebaik-seindah dulu.

Kalau suatu hari nanti ada orang yang membaca diary ku ini, apakah dia akan ikut menangis sama disaat aku mengetiknya? Entahlah..aku juga tak yakin ada orang yang ingin tau tentang kehidupanku.

Aku hobi menulisnya di buku diary-mengetiknya di microsoft word disaat aku sedih. Disaat tetesan air mata tak dapat dibendung lagi. Aku ingin...menulisnya-membuatnya menjadi novel. Dimana semua itu ku curahkan... atau.. seseorang-seorang penulis yang membaca coretanku ini-dibuatnya menjadi sebuah novel.


Kenapa rasanya hari ini begitu menyedihkan..........................................................

Oh tetesan air mata...berhentilah jatuh membasahi pipi ini.

Kenapa? Kenapa disaat aku tertawa, disaat aku tersenyum lebar tanpa ada yang disembunyikan, kenapa disaat aku merasakan kebahagian, hal itu tak dapat berlangsung lama? Dan kenapa, disaat airmata jatuh, disaat kesedihan datang, kenapa itu berlangsung lama?

Tapi kenapa? Kenapa hanya dengan menangis hati terasa lega?

Aku ingin tertidur..dibalik selimut hangat..dan tak bangun lagi-melanjutkan mimpi yang-mungkin tidak akan terwujud.


Hari ini.....aku lelah sekali.... terlalu banyak sungai mengalir dengan derasnya melalui wajah ini. Setelah ini..akankah senyum datang menjemputku?

-sekian-

Rani Kurnia

15 tahun

Anak yang penuh kesedihan dalam hidupnya


Satu lagi..aku menunggu..ntah kapan-kan tiba waktunya, aku ingin merasakan betapa indah dicintai, hal yang tak pernah dapatkan sampai saat ini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar