Masa dimana aku belum
tau tentang masalah dewasa, masalah orang tua, masa dimana aku belum mengenal
cinta. Masa dimana penuh kebahagiaan, canda tawa bersama, real smile.
Masa remaja-masa
dimana seorang anak kecil-aku sendiri-yang ingin sekali merasakan masa remaja,
dimana banyak orang bilang masa yang indah, masa penuh ingin rasa hal itu, masa
yang penuh kasih.
Tapi semua itu
salah.....masa remaja ku habisin dengan tangisan-menangisi banyak hal.
Aku rindu saat-saat
balita aku diperhatikan-benar-benar penuh perhatian dan kasih sayang orang tua.
Saat-saat aku selalu dimanjakan, dibela, diberi kebebasan. Masa dimana
kesalahan apapun yang ku perbuat tak pernah salah dimata orang......dewasa.
Dan masa-dimana aku
ngga merasakan patah hati. Menangis karna cinta-menangis seorang laki-laki.
Aku rindu hewan itu.
Kucing tetangga yang sampai kapanpun ku rindukan keberadaannya. Walaupun dia
hanya seekor kucing, tapi aku sangat merindukannya. Satu-satunya makhluk hidup
yang bisa ku ajak bicara disaat semua orang pergi. Owl...kapan aku bisa
melihatmu lagi? Mengelus bulu halusmu lagi sembari ku bercerita ditengah
kesenangan-kesedihan yang ku rasakan.. sekarang sosokmu tlah pergi. Jauh. Pindah
rumah dimana rumah yang baru tidak bisa menggantikan rumah lama. Terlalu banyak
kenangan disana. Terlalu banyak hal baru yang ku temui, orang-orang yang ku
ajak bermain disaat aku bosan dan sendiri. Juga orang yang ku sukai.
Sekilas...sebentar saja ku bertemu dengannya.
Aku lelah. Aku letih.
Aku capek. Terlalu banyak kesedihan yang ku rasa-ditengah masa remajaku kini.
Siapa yang tau saat
aku menangis diam-diam dikamar-memojokan diri-play sad-broken song-siapa yang
tau akan itu? Orang tua? Mereka sama sekali ngga peka. Allah? Satu-satunya
Tuhan yang aku sembah? Aku rasa..........ya. aku tau. Aku ini anak yang nakal,
anak penuh dosa, Allah sendiri-gatau Dia akan membalasan tangisan ini dengan
senyuman-tawa atau tidak.
Aku ingin
sekali..ingin sekaliiiii bisa melupakan kesedihan yang tiada ujung dengan
menggoreskan pisau atau benda tajam apapun ditangan, mabuk-mabukan, apapun, akan
ku lakukan untuk ya-setidaknya-melupakan semua pahit dan sedih yang kurasa.
Tapi sayang.....aku ngga punya keberanian untuk itu. Menggores benda tajam? Aku
takut akan luka-akan darah. Mabuk? Itu perbuatan tidak terpuji. Lantas, apa
yang bisa ku lakukan untuk melupakan semua ini? Hilang ingatan? Ingin sekali.
Tapi gimana caranya?
Andai kakak laki-lakiku
ngga pergi duluan, aku pasti akan crita banyak ke dia, aku pasti minta pelukan
rasa kasih sayang. Andai aku bisa melihat wajahnya, disana dia pasti
bahagia-disurga.
2 jam aku menangis....
aku bisa menangis lebih lama dari ini-jika aku mengingat-ya..flashback.
mengingat masa dimana papa selalu memanjakanku,mengertiku. Masa dimana ibu, tak
selalu menghujaniku dengan kata-kata yang menyakitkan. Mengingat masa dimana,
aku masih rajin belajar menuntut ilmu setinggi mungkin. Dan...mengingat masa
dimana aku merasakan perhatian yang lebih dari seseorang yang aku sukai, bahkan
mungkin aku sayang. Tapi sakit juga mengingatnya. Karna hubungan ku sudah tak
sebaik-seindah dulu.
Kalau suatu hari nanti
ada orang yang membaca diary ku ini, apakah dia akan ikut menangis sama disaat
aku mengetiknya? Entahlah..aku juga tak yakin ada orang yang ingin tau tentang
kehidupanku.
Aku hobi menulisnya di
buku diary-mengetiknya di microsoft word disaat aku sedih. Disaat tetesan air
mata tak dapat dibendung lagi. Aku ingin...menulisnya-membuatnya menjadi novel.
Dimana semua itu ku curahkan... atau.. seseorang-seorang penulis yang membaca
coretanku ini-dibuatnya menjadi sebuah novel.
Kenapa rasanya hari
ini begitu menyedihkan..........................................................
Oh tetesan air
mata...berhentilah jatuh membasahi pipi ini.
Kenapa? Kenapa disaat
aku tertawa, disaat aku tersenyum lebar tanpa ada yang disembunyikan, kenapa
disaat aku merasakan kebahagian, hal itu tak dapat berlangsung lama? Dan
kenapa, disaat airmata jatuh, disaat kesedihan datang, kenapa itu berlangsung
lama?
Tapi kenapa? Kenapa
hanya dengan menangis hati terasa lega?
Aku ingin
tertidur..dibalik selimut hangat..dan tak bangun lagi-melanjutkan mimpi
yang-mungkin tidak akan terwujud.
Hari ini.....aku lelah
sekali.... terlalu banyak sungai mengalir dengan derasnya melalui wajah ini.
Setelah ini..akankah senyum datang menjemputku?
-sekian-
Rani Kurnia
15 tahun
Anak yang penuh kesedihan dalam hidupnya
Satu lagi..aku menunggu..ntah kapan-kan tiba waktunya, aku ingin merasakan betapa indah dicintai, hal yang tak pernah dapatkan sampai saat ini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar